Dunia Anak Indonesia-Anak, Masa Kecil, Lagu Anak, Cerita Anak
 

Selasa, 01 Mei 2012

Pentingkah Anak diberi Handphone ?


Menurut Digital Futures, ada sebuah penelitian di Inggris melibatkan 1000 keluarga yang memiliki anak berusia antara 8-18 tahun. Mereka mendapat pertanyaan, “Usia berapakah anak bisa dipercaya untuk mendapatkan ponsel pertama mereka?” Hasil penelitian menemukan rata-rata orang tua di Inggris memberikan ponsel pertama bagi anak-anaknya saat mereka menginjak usia 11 tahun. *11 tahun loh.. itu setara dengan anak yang akan masuk SMP. Di Indonesia ?? www.telkomsolution.com/news/it.../perlukah-anak-diberi-ponsel

Tetapi, sebuah penelitian lain di Amerika. The Verge melaporkan sebuah penelitian dari Business School University of Maryland, Amerika Serikat bahwa ponsel cenderung membuat anak-anak menjadi egois. Peneliti menemukan kecenderungan signifikan bahwa anak-anak menjadi enggan berinteraksi dengan orang lain saat menggunakan ponsel mereka. 

Nah.. kedua penelitian diatas memberikan kita sedikit gambaran tentang fenomena ini. Tentu saja pasti ada efek positif dan negatifnya ketika seorang anak diberikan handphone secara dini. Tetapi semuanya balik lagi ke orangtua, karena mereka yang lebih tau apa yang dibutuhkan oleh anak-anaknya.

Selasa, 17 April 2012

Bang Maman dan 'Istri Simpanan'

 Beberapa hari terakhir ini, masyarakat dihebohkan dengan munculnya sebuah cerita di Lembar Kerja Siswa (LKS) Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta. Kisah tersebut dirasa sangat tidak sesuai untuk digunakan sebagai bahan bacaan siswa kelas 2 SD. Mengapa ? yaa.. teman-teman pasti sudah mengetahui penyebabnya. Alasan terbesar adalah karena dalam cerita tersebut terselip kata-kata 'istri simpanan' dan beberapa hal lain terkait perceraian dan perkawinan yang juga disebutkan.

Memang sangat tidak pantas, ketika anak berumur 7 atau 8 tahun sudah diberikan informasi yang diluar nalarnya. Tentu saja, mereka akan bertanya pada ayah, ibu, kakak atau siapa pun orang dewasa tentang makna dari 'istri simpanan' tersebut. Dan sudah dapat dipastikan pula, kita tidak akan bisa menjelaskan arti kata-kata itu. Mungkin yang dapat kita lakukan hanya menyalahkan pemerintah, yang dianggap lalai dalam mengawasi konten dari buku pelajaran tersebut. Tetapi, apakah setelahnya masalah ini akan selesai ?

Menurut saya, solusinya hanya dengan koordinasi yang baik antara seluruh pihak yang terlibat dalam penerbitan buku tersebut, mulai dari pengarang, percetakan, editor, penerbit, pihak sekolah hingga departemen pendidikan yang turut mengawasi. Tapi, yang tak kalah penting adalah tindakan kita, sebagai orang dewasa, untuk lebih selektif dalam memilih bahan bacaan untuk adik-adik kita.
Buat temen-temen yang penasaran dengan cerita Bang Maman yang kontroversial ini, berikut saya berikan kisah lengkapnya. Setelah membaca, teman-teman dapat menyimpulkan sendiri apakah bacaan ini pantas untuk diberikan pada siswa kelas 2 SD ?


Bang Maman dari Kali Pasir

Bang Maman adalah pedagang buah di Kali Pasir. Bang Maman mempunyai anak perempuan bernama Ijah dan berkata ingin menjodohkannya dengan Salim anak Pak Darip orang kaya di Kali Pasir. Tak lama setelah Salim dan Ijah menikah, Pak Darip meninggal dunia. Pak Darip meninggalkan harta warisan berupa kebun yang sangat luas kepada Salim.

Salim tidak bisa mengurus kebun peninggalan ayahnya, dan minta Kusen mengurusnya. Istri Kusen mempunyai rencana jahat, dia meminta suaminya menjual kebun Salim. Setelah kebun dijual mereka melarikan diri. Salim menjadi miskin, harta warisan ayahnya sudah habis. Akhirnya Salim berjualan buah di pasar.

Bang Maman mengetahui Salim telah jatuh miskin. Bang Maman ingin Ijah bercerai dengan Salim, karena Salim telah jatuh miskin. Ijah tidak mau, biar miskin Ijah tetap setia kepada Salim.

Akhirnya Bang Maman meminta bantuan kepada Patme supaya berpura-pura menjadi istri simpanan Salim. Patme setuju atas permintaan Bang Maman. Kemudian Patme datang ke rumah Salim dan berbicara dengan Ijah. Patme mengaku sebagai istri Salim. Patme dan Ijah bertengkar. Ijah merasa kecewa dan marah kepada Salim.

Kemudian Salim memberikan penjelasan kepada Ijah, namun Ijah tidak percaya. Akhirnya Salim pergi meninggalkan Ijah.

Suatu hari Ijah berkenalan dengan Ujang. Ujang Adalah seorang perampok yang sudah lama dicari polisi. Dengan menyamar seperti orang kaya Ujang datang melamar Ijah. Lamaran Ujang diterima dan akhirnya Ujang dan Ijah menikah.

Pada saat pernikahan berlangsung datanglah polisi menangkap Ujang dan gentong. Mereka sudah lama dicari polisi karena sebagai perampok. Namun Ijah tidak tahu kalau mereka sebagai perampok. Mereka akhirnya dibawa ke kantor polisi dan Bang Maman sebagai saksi.

Polisi minta agar semuanya tenang. Dijelaskan oleh polisi bahwa yang ditangkap itu adalah buronan. Mereka ditangkap karena sering berbuat jahat. Mereka suka merampok dan menipu. Akhirnya pesta perkawinan berangsur-angsur bubar.

Aku Ingin Kembali ke Masa Itu...

Beberapa hari yang lalu, secara tidak sengaja saya mengobrol dengan adik laki-laki semata wayang saya yang saat ini berumur 14 tahun. Kira-kira seperti ini percakapannya..
Adik    : Ka, lihat deh nih artikel masa judulnya 10 busana normal Lady Gaga, saking seringnya pake baju aneh-aneh kali ya.. (sambil memperlihatkan sebuah artikel di yahoo)
Saya    :  Iya kali.. (sambil mengutak-atik hp milik adik dan menemukan hal mengejutkan)
Hah ? lagu lo beginian semua de ? Lady Gaga ? Maroon 5 ? Bruno Mars ? tau darimana nih penyanyi-penyanyi ini ?
Adik    : Yaelah.. tau lah ka. Kan nonton tv, liat di internet, cari lagunya trus download deh masukin hp. Liriknya juga ada tuh di komputer.
Saya   : Lo hafal semua lagu ini de ? (masih heran)
Adik  : Iyaaaaa..
Saya   : Hah ??  (lalu saya iseng menanyakan sesuatu)
           Kalo lagu anak-anak, lo hafal nya lagu apa?
Adik : Hem.. apa ya ? lagu anak-anak tuh yang kaya gimana sih ? balonku ?
Saya   : Iyaaa.. balonku. Terus kan banyak lagi lagu anak-anak yang lain. Yang lo hafal yang mana?
Adik : Ga ada yang gue hafal.. hahaha
Saya   : Astagaaaaaa….
Setelah percakapan itu, saya jadi semakin yakin kalau lagu anak-anak di Indonesia sudah sangat terpinggirkan. Tidak usah jauh-jauh deh, orang yang selama ini tinggal bersama saya (adik) pun tidak hafal lagu anak-anak. Jangan kan hafal, tahu saja mungkin tidak.
Sedih, miris, prihatin. Mungkin itu sebagian dari perasaan yang dapat saya ungkapkan. Lebih sedih lagi karena adik saya lebih memilih untuk menghafal lagu-lagu orang barat dibandingkan lagu yang dibawakan oleh penyanyi Indonesia. Sejujurnya, saya merasa kecolongan. Sedikit menyesal, kenapa dulu ketika adik saya masih TK atau SD, saya tidak mencekokinya dengan lagu anak-anak.
Yah, nasi memang sudah menjadi bubur. Tetapi untuk menebus kesalahan, saya mendownload beberapa lagu anak-anak yang populer di tahun 90an, yang mungkin dapat teman-teman jadikan ajang untuk bernostalgia, mengenang masa-masa kecil dulu. Dan saya jamin, setelah mendengar lagu-lagu ini, teman-teman pasti akan berkata ‘Aku ingin kembali ke masa itu..’.
Enno Lerian - Dudidam

Trio Kwek-Kwek - Katanya

Saskia & Geofanny - Menabung
 

Minggu, 08 April 2012

Ketika Anak-Anak Tak lagi 'Bernyanyi'

Bernyanyi ? untuk sebagian orang, aktivitas ini mungkin merupakan suatu hal yang membosankan. Tetapi untuk anak-anak, bernyanyi adalah kegiatan menyenangkan yang dapat meningkatkan keceriaan hari-hari mereka. Masih lekat di ingatan saya bagaimana saat duduk di TK menghafal berbagai jenis lagu anak-anak. Tak hanya itu, saya pun turut mengoleksi beberapa kaset yang dikeluarkan oleh penyanyi-penyanyi cilik. Meski terkadang, saya tidak tahu siapa pencipta lagunya, tetapi dengan menyanyikan lagu-lagu itu saya merasa berada di dalam dunia yang sangat menyenangkan.

Saya teringat pada seorang pencipta lagu anak-anak yang terkenal, Bapak AT.Mahmud. Ratusan lagu anak-anak tercipta dari tangannya, sebut saja lihat kebunku yang menggambarkan keindahan bunga-bunga, naik-naik ke puncak gunung yang merupakan lagu wajib saya dan keluarga saat melewati kawasan puncak hingga pelangi-pelangi yang melukiskan keindahan ciptaan Tuhan. Belum lagi, lagu bintang kejora, paman datang, anak gembala dan masih banyak lagu anak-anak lainnya yang merupakan aset berharga dari khasanah musik anak-anak Indonesia.

Miris rasanya melihat anak-anak kecil zaman sekarang yang tidak kenal dengan lagu-lagu itu. Bahkan terkadang mereka malah bertanya, “itu lagu apa ? lagu ga terkenal ya ?” astagaa.. lagu itu begitu terkenal di masa saya kecil dulu dan seharusnya tetap terus terkenal sampai masa kecil kalian. Ya, saya akui, band, boyband dan girlband itu berhasil meracuni pikiran anak-anak Indonesia dengan lagu-lagu mereka. Betapa tidak, anak-anak yang mungkin berumur kisaran TK hingga SD itu begitu fasih menyanyikan lagu-lagu yang bertemakan cinta dan patah hati, tanpa mereka tahu apa maknanya. Padahal, tak ada yang dapat mereka pelajari dari menghafal lagu-lagu orang dewasa tersebut. Berbeda dengan lagu anak-anak yang memiliki nilai pendidikan, kata-kata yang sederhana, mudah dihafal dan juga tersimpan makna begitu besar didalamnya.
Kalau sudah begini, siapa yang harus disalahkan? orang tua? industri musik? atau lingkungan? Lelah rasanya mencari sumber dari permasalahan ini.. Saya hanya ingin memperlihatkan betapa tepuruknya lagu anak-anak Indonesia di rumahnya sendiri. 

Sonny Ferdinand, anak berumur 4 tahun, yang sangat fasih menyanyikan lagu boyband sm*sh yang  berjudul I Heart U


Bahkan, lagu orang dewasa pun dibawakan di lomba menyanyi anak-anak



Satu lagi, anak perempuan yang menyanyikan lagu girlband Cherrybelle yang sedikit liriknya berbunyi ‘Namun aku juga wanita yang ingin merasakan cinta..’



Apa pendapat kalian melihat itu semua?
Yah, Semoga hal ini dapat dijadikan renungan agar kita lebih mencintai mereka dengan dengan cara yang semestinya.

Selasa, 27 Maret 2012

Anak - Kasih Sayang - Orang Tua

Kata orang, masa kecil adalah masa yang paling bahagia. Disaat semua perhatian tercurah kepada kita. Saat semua permintaan pasti dituruti dan juga saat hidup terasa seperti tidak ada beban. Tapi terkadang, orang dewasa pun membuat bingung kaum anak-anak. Tak jarang kita melihat seorang ibu yang melarang anaknya menikmati sebuah eskrim karena khawatir batuk, yang melarang anaknya untuk bermain keluar rumah karena khawatir terjatuh ataupun orang tua yang menitipkan anaknya ke babysitter sehingga anak kandungnya menjadi lebih dekat dengan nany nya. Kalau saja, saat itu anak-anak sudah dapat berpendapat, mungkin mereka akan berteriak sambil bilang "mamaa.. aku anakmu. aku butuh perhatian. dari seorang ibu maa.. bukan pembantu." atau "mamaa.. aku jangan terus-terusan dilarang karena saat aku mencoba suatu hal, saat itu juga aku belajar.."
Yah, ironis memang.. saat zaman sudah berubah, hak-hak mereka sebagai seorang anak malah terkesan terpinggirkan.


Sobur (1988), mengartikan anak sebagai orang yang mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat berbeda dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan. Sedangkan Haditono (dalam Damayanti, 1992), berpendapat bahwa anak merupakan makhluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya. Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga dan keluarga memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangannya dalam kehidupan bersama. http://www.duniapsikologi.com/pengertian-anak-sebagai-makhluk-sosial/


Dari definisi diatas, terlihat bahwa anak merupakan sosok yang membutuhkan kasih sayang dari keluarganya, terlebih Ibu, yang harus diarahkan sesuai minat dan keinginannya agar nantinya dapat menjadi seorang yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, ataupun orang lain...
 

Dunia Anak Indonesia Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting