Beberapa hari terakhir ini, masyarakat dihebohkan dengan munculnya sebuah cerita di Lembar Kerja Siswa (LKS) Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta. Kisah tersebut dirasa sangat tidak sesuai untuk digunakan sebagai bahan bacaan siswa kelas 2 SD. Mengapa ? yaa.. teman-teman pasti sudah mengetahui penyebabnya. Alasan terbesar adalah karena dalam cerita tersebut terselip kata-kata 'istri simpanan' dan beberapa hal lain terkait perceraian dan perkawinan yang juga disebutkan.
Memang sangat tidak pantas, ketika anak berumur 7 atau 8 tahun sudah diberikan informasi yang diluar nalarnya. Tentu saja, mereka akan bertanya pada ayah, ibu, kakak atau siapa pun orang dewasa tentang makna dari 'istri simpanan' tersebut. Dan sudah dapat dipastikan pula, kita tidak akan bisa menjelaskan arti kata-kata itu. Mungkin yang dapat kita lakukan hanya menyalahkan pemerintah, yang dianggap lalai dalam mengawasi konten dari buku pelajaran tersebut. Tetapi, apakah setelahnya masalah ini akan selesai ?
Menurut saya, solusinya hanya dengan koordinasi yang baik antara seluruh pihak yang terlibat dalam penerbitan buku tersebut, mulai dari pengarang, percetakan, editor, penerbit, pihak sekolah hingga departemen pendidikan yang turut mengawasi. Tapi, yang tak kalah penting adalah tindakan kita, sebagai orang dewasa, untuk lebih selektif dalam memilih bahan bacaan untuk adik-adik kita.
Buat temen-temen yang penasaran dengan cerita Bang Maman yang kontroversial ini, berikut saya berikan kisah lengkapnya. Setelah membaca, teman-teman dapat menyimpulkan sendiri apakah bacaan ini pantas untuk diberikan pada siswa kelas 2 SD ?
Bang Maman dari Kali Pasir
Bang Maman adalah pedagang buah di Kali Pasir. Bang Maman mempunyai anak perempuan bernama Ijah dan berkata ingin menjodohkannya dengan Salim anak Pak Darip orang kaya di Kali Pasir. Tak lama setelah Salim dan Ijah menikah, Pak Darip meninggal dunia. Pak Darip meninggalkan harta warisan berupa kebun yang sangat luas kepada Salim.
Salim tidak bisa mengurus kebun peninggalan ayahnya, dan minta Kusen mengurusnya. Istri Kusen mempunyai rencana jahat, dia meminta suaminya menjual kebun Salim. Setelah kebun dijual mereka melarikan diri. Salim menjadi miskin, harta warisan ayahnya sudah habis. Akhirnya Salim berjualan buah di pasar.
Bang Maman mengetahui Salim telah jatuh miskin. Bang Maman ingin Ijah bercerai dengan Salim, karena Salim telah jatuh miskin. Ijah tidak mau, biar miskin Ijah tetap setia kepada Salim.
Akhirnya Bang Maman meminta bantuan kepada Patme supaya berpura-pura menjadi istri simpanan Salim. Patme setuju atas permintaan Bang Maman. Kemudian Patme datang ke rumah Salim dan berbicara dengan Ijah. Patme mengaku sebagai istri Salim. Patme dan Ijah bertengkar. Ijah merasa kecewa dan marah kepada Salim.
Kemudian Salim memberikan penjelasan kepada Ijah, namun Ijah tidak percaya. Akhirnya Salim pergi meninggalkan Ijah.
Suatu hari Ijah berkenalan dengan Ujang. Ujang Adalah seorang perampok yang sudah lama dicari polisi. Dengan menyamar seperti orang kaya Ujang datang melamar Ijah. Lamaran Ujang diterima dan akhirnya Ujang dan Ijah menikah.
Pada saat pernikahan berlangsung datanglah polisi menangkap Ujang dan gentong. Mereka sudah lama dicari polisi karena sebagai perampok. Namun Ijah tidak tahu kalau mereka sebagai perampok. Mereka akhirnya dibawa ke kantor polisi dan Bang Maman sebagai saksi.
Polisi minta agar semuanya tenang. Dijelaskan oleh polisi bahwa yang ditangkap itu adalah buronan. Mereka ditangkap karena sering berbuat jahat. Mereka suka merampok dan menipu. Akhirnya pesta perkawinan berangsur-angsur bubar.